(Sumber foto : @moslemdiary)




Apakah tanpa status pacaran kedekatanmu dengan dia tidak membuat Allah murka?

Pernah aku jatuh cinta kepada seorang hambanya, lelaki pemilik tatapan teduh itu. Ah, ternyata diam-diam aku pernah berusaha mencuri pandang kearahnya. Menikmati sesuatu hal yang sangat diharamkan untuk kupandang.

Sempat kuucap istigfar, namun masih sering kulakukan juga hal yang serupa, diam-diam merekam jelas segala tentangnya, untuk disimpan lekat-lekat dalam ingatan barangkali ketika rindu menghampiri otak ini bisa sedikit diajak kompromi bahwa dia yang kukagumi kini berkelebat datang walau didalam mimpi.

Aku sepertinya sudah hampir gila, benar-benar menjadi gila karenanya. Tapi apa dayalah aku bukan hanya satu-satunya yang diam-diam menaruh hati padanya, aku hanya menjadi salah satunya yang pernah ada untuk mengaguminya.

Kupikir meski tidak menjadi cinta yang berharga dihidupnya, setidaknya bisa dekat layaknya teman baik dengan dia, yang bisa kapan saja menikmati wajahnya dalam diam sudah cukup membuat hatiku tentram bukan?
Sampai aku baru tersadar bahwa aku telah melakukan zina mata.
Pacaran saja mendekati zina, karena terlalu sering bersama kontak batin akan tercipta, dari situlah timbul rasa cinta kemudian terjadilah sebuah tindakan untuk melakukan sebuah adegan menjadi sebuah peristiwa. Segala macam perzinaan akan tercipta. Benarkah?

Kita berfikir dekat yang sekedar dekat itu tidak masalah asal tidak berlebihan. Dan rasanya jatuh cinta pun juga tidak akan membuat kita berdosa. Tapi apa kita yakin ketika ada seorang lelaki dan seorang perempuan itu berteman satu diantara keduanya atau dua diantaranya tidak ada yang baper, tidak ada yang jatuh cinta.
Sedikitpun rasa itu ada jika terus dirawat maka dia akan tumbuh besar juga.

Memang lebih baik diam menyimpan segala perasaan, atau lebih baik menghindar daripada tidak bisa benar-benar mengendalikan rasa sepenuhnya atau menghapus segala rasa yang ada.
Cinta itu fitrah, murni berasal dari sang maha cinta tergantung kita bagaimana menyikapinya. Mau menjadikan cinta itu sebagai anugrah atau bencana.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini