“Berhenti membanding-bandingkan anak dengan orang lain!”



(Sumber foto : Facebook)




Ayah-Bunda, taukah kalian jika semua anak itu terlahir sempurna?
Ya setiap anak yang lahir dari rahim seorang ibu adalah bayi yang suci tanpa dosa, jika kelak dia tumbuh dewasa dengan segala kekuranggannya, coba pahami dan lebih mengertilah kepada mereka.
Setiap anak itu sempurna, mengapa? Karena Allah menitipkan setiap kekurangan didalam kelebihan, dan sebaliknya menitipkan kelebihan pada sebuah kekurangan.

Stop menuntut anak untuk menjadi yang kita mau! Jangan paksa mereka melakukan apapun yang kita sukai tapi mereka benci, karena kita sendiri sebagai orang tua terkadang masih bersikap egois hanya demi memenuhi kepuasan diri.

Anak itu cenderung meniru perilaku orang tuanya, kalo orang tuanya melakukan kebaikan dan mengajarkan kepada anak sebuah kebaikan maka anak melakukan kebikan pula, begitu sebaliknya jika anak berbuat nakal atau berbuat keburukan pasti ada orang tua ataupun lingkungan yang tidak baik yang mengajarkannya keburukan. Karena anak adalah perekam paling handal, cenderung menirukan sebuah tindakan yang terkadang terjadi spontanitas didalam pandangannya.

Pengawasan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang seorang anak. Biarkan anak-anak bermain dan melakukan kegiatan yang mereka senangi asalkan itu baik dan positif. Jangan menakut-nakuti anak untuk menjadi seorang yang penakut dengan kalimat mengancam hanya agar anak tidak melakukan tindakan yang dilarang, tapi beri tau baik buruknya tentang hal yang diingini sang anak agar dia paham apa yang diperbolehkan atau dilarang.

Ayah-Ibu, anak-anak itu adalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa, terkadang dia berbuat nakal hanya karena mungkin mereka lebih butuh banyak perhatian dari kita para orang tua. Jangan pernah bandingkan anak-anak kita dengan anak orang lain yang menurut pandangan kita mereka lebih baik, karena setiap anak punya potensinya sendiri untuk bias lebih maju menjadi baik.
Jangan pernah menuntut, memaksa mereka melakukan yang terbaik, tapi bantu mereka, dukung sepenuh hati dan beri kepercayaan bahwa mereka bias juga menjadi yang terbaik.

Seandainya mereka bisa berkata, mereka hanya ingin kalian sayangi dengan menjadi diri mereka sendiri, tanpa dibandingan dengan orang lain, mereka butuh kasih sayang dari kita, biarkan mereka mencoba lebih dulu sebisa dan semampu mereka untuk menjadi yang terbaik namun jika gagal jangan caci maki mereka, jangan marahi mereka, jangan bandingkan mereka, jangan menyalahkan terus-menerus kesalahnnya tanpa membantunya memberi tau dimana letak kesalahannya.

Ayah-Bunda, dan semua para orang tua. Mulai sekarang berhentinlah menjadikan anak-anak kita menjadi seperti apa yang kita mau, tapi dampingilah mereka, arahkan mereka untuk meraih mimpinya, menjadi apa yang mereka mau. Karena seseungguhnya prestasi akademik bukan satu-satunya hal yang dapat menjadi tolok ukur sebuah kebahagiaan kita para orang tua dan sang anak. Setiap anak memiliki jati diri dan impiannya sendiri.

Jangan patahkan impiannya, jangan kubur mimpi-mimpinya, jangan biarkan dia terjebak sendiri dalam masalahnya. Karena anak adalah titipan dari Allah yang harus kita jaga.
Mulai sekarang rubah cara pandang kita sebagai orang tua dalam menemani dan menjadikan anak sukses dalam impian dan cita-citanya.

Komentar

  1. Setuju bangeeet. Jangan pernah titipkan mimpi kita yang belum tercapai pada anak2 kita, karena anak2 pasti punya mimpi sendiri. Dan membanding2kan anak bisa menimbulkan kecemburuan di hati mereka.

    BalasHapus
  2. Betul, saudara sedarah pun tak sama persis, selalu ada perbedaan. Masing-masing punya kelebihan, pun kekurangan.

    Salam Valetta 💐

    BalasHapus
  3. Jadi ingat film tri idiot, anak yang bebas dengan mimpinya lebih hebat daripada anak yang dieja oleh mimpi orangtuanya, ya seperti kisah tri idiot

    BalasHapus
  4. Bener banget,,,,terkadang tanpa sengaja orang tua mematahkan mimpi atau semangat sang anak dengan membanding-bandingkan anak

    BalasHapus
  5. Suka sebel pas ortu banding-bandingin sama kakak, seperti apa yg kulakukan tdk pernah berarti. Apalagi dgn perbandingan yg agak kasar. Seharusnya ortu memberi perkataan yg baik dlm membandingkan anak, karena terkadang itu bisa membuat anak minder. Kadang mikir, anak aja gak terlalu bandingin ortu, kenapa ortu suka bgt bandingin anak 😭

    BalasHapus
  6. Yaa, begitulah orang tua yang ingin anaknya mendapatkan yg terbaik. Kita lihat sisi positif nya saja

    BalasHapus
  7. Setiap anak terlahir unik,jika sibuk membandingkan mereka malah justru mengoyak fitrah penciptaannya

    BalasHapus
  8. pas jadi guru juga aku sadar. semua siswa itu unik. sama halnya dengan semua anak itu unik. tidak ada yang kurang sama sekali.

    BalasHapus
  9. posisiku masih menjadi anak.
    merasa di untungkan sekali hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini