Berhentilah membandingkan diri sendiri dengan orang lain!


(Sumber foto : Google)



Kau tau apa yang paling melelahkan?
Yaitu membanding-bandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, padahal kamu tau setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, punya prinsip hidup yang berbeda, punya sudut pandang berbeda bahkan segala ketentuan takdir jodoh, maut, rezeki setiap manusia juga berbeda-beda, dan percayalah meski terkadang dalam meraih sesuatu usaha kalian sama jika memang sudah takdir rezeki tidak akan lari kemana.

Lantas jika sudah tau begitu, hal apa lagi yang mendasarimu untuk kembali menyimpan rasa iri hati?
Itulah manusia, mereka terkadang lupa bahwa apa yang dimilikinya saat ini bisa jadi juga diinginkan oleh orang lain. Manusia terlalu bernafsu dan merasa kurang atas apa yang diterimanya.
Melihat punya orang lain yang sedikit lebih dari apa yang dia miliki sudah membuat mata kita menjadi gelap, sampai gelapnya membuat pandangan buta dan kita lupa atas nikmat yang sebetulnya Allah beri lebih pada kita.

Tahukah kita bahwa rasa syukur atas anggota tubuh yang lengkap dan juga jiwa yang sehat adalah rasa syukur yang sering kali kita lupakan?
Padahal diluar sana jauh banyak orang yang kurang beruntung daripada kita, namun kita tidak tau usaha apa yang telah membuatnya menjadi manusia yang kuat dan hebat sehingga mereka bisa menjadi hebat seperti apa yang sekarang tengah kita lihat dan hidupnya jadi membuat kita iri hati.

Ketahuilah jangan pernah iri kepada kehidupan orang lain yang menurut pandangan kita dia lebih baik atau lebih beruntung daripada kita.
Karena kita tak pernah tau sesuatu hal apa yang telah Allah ambil darinya dulu sebagai pengganti kenikmatannya sekarang.
Manusia tidak lepas dari ujian yang Allah berikan sebagai cara Allah meninggikan satu derajatnya. Tapi kita sering lupa akan hal itu karena kita terlalu fokus pada masalah kita bukan pada bagaimana cara kita mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.
Padahal tidak ada masalah jika tanpa jalan keluar.

Sering membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain hanya akan membuat diri kita tambah sakit hati dan semakin terpuruk.
Karena itu tidak akan ada gunanya.
Semua orang punya jatahnya sendiri, jatah kapan ia akan gagal, jatuh, berjuang untuk berdiri, bangkit dan kemudian jalan.
Jatah untuk menikmati hasil dari sebuah proses yang telah dilalui. Sebetulnya kita tinggal menjalani semua sesuai rencananya, namun terkadang banyak dari kita memilih jalannya sendiri ketika jalan yang membawanya pergi itu tidak membuatnya bahagia dan tidak bisa juga dia jalani dengan suka, maka akan timbul suatu rasa penyesalan yang tiada terkira dan lagi-lagi yang disalahkan adalah takdirnya.

Jangan pernah hilangkan sedikitpun rasa syukur kita dalam menjalani hidup, karena hidup adalah anugrah tetap jalani kehidupan ini dan lakukan yang terbaik. Karena kita adalah orang-orang baik yang akan selalu mampu juga untuk berbuat baik dan memberikan yang terbaik.



“Barang siapa yang kecewa atas segala takdir yang Allah berikan padanya, maka ia adalah hamba daripada nafsu. Barang siapa yang ridho atas segala takdir yang Allah beri padanya, maka ia adalah hamba dari Allah." (Habib Umar bin Hafidz)

Komentar

  1. Suka dengan tulisan ini. Salam kenal dari grup London, mbak.

    BalasHapus
  2. Yap, membandingkan diri sendiri dengan org lain itu sangat melelahkan ;') mantap kak. Salken aku dari Valettaa

    BalasHapus
  3. Intinya belajar ikhlas ya kak. Salam kenal dari valetta kak

    BalasHapus
  4. Dulu aku sering bgt bandingin diriku sama orang lain, tapi sekarang ga lagi. Aku sadar tiap orang memiliki porsi hidupnya masing-masing. Dan sekarang, aku merasa sangat bahagia terhadap apa yang aku miliki

    BalasHapus
  5. Iya kak terkadang q suka minder niih, makasii motivasinya kak

    BalasHapus
  6. penyakit paling berbahaya sedunia, membandingkan hidup sendiri dengan orang lain yang kayaknya lebih ini dan lebih itu daripada diri ini. bersyukur adalah obatnya.

    BalasHapus
  7. Setiap manusia dilahirkan unik, dan spesial jadi memang harus menggunakan takaran terbaik versi diri kita sendiri. Salam dari Valetta kak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini