Perempuan bisa apa dalam hal mencintai?












Perempuan itu berhak memilih, mengambil keputusan maupun menetapkan pilihan. Perempuan, tidak hanya menerima keputusan dan dipilih. Ia behak memilih entah untuk cintai atau untuk mencintai.

Perempuan bisa apa dalam hal mencintai? Diam? Memendam? Atau paling berani ya meminta secara terang-terangan lewat doa pada Allah untuk dipersatukan dengan lelaki yang dicintai. Selebihnya bisa apa? Memutuskan untuk mengungkap lebih dulu, iya kalau diterima kalo ditolak dimana letak harga dirinya, bukankah sebaik-baik perempuan adalah yang menjaga kehormatannya.



Allah Ta’aala berfirman :


 قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُ


Katakanlah (wahai Muhammad) bagi wanita-wanita mukminat untuk menundukkan pandangan-pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan-kemaluan mereka ( An-Nur : 30 ).


Taukah kalian mengenai makna yang terkandung dalam ayat tersebut diatas?

Pada zaman rasullallah ada satu perempuan mulia yang lebih dulu datang untuk melamar seorang lelaki. Karena beliau tidak ingin cinta yang fitrah anugrah terindah dari Allah ternodai dengan perbuatan zina pikiran. Ya, beliau adalah ibunda khadijah, sosok perempuan mulia itu menyampaikan perasaannya yang kagum terhadap Rasul, perasaan itu adalah sebuah cinta. Melalui temannya yang bernama Nafisa beliau silaturahmi kekediaman rasul, Nafisa menjelaskan tujuannya datang yaitu untuk melamar Rasul untuk dijadikan suami ibunda khadijah.  Sama seperti pernikahan pada umumnya tetap beliau rasul yang datang kembali untuk melamar ibunda khadijah untuk beliau peristri.

Perempuan sama dengan lelaki, memiliki kesempatan untuk melepaskan (ikhlas) atau untuk mengungkapkan perasaannya jika memang sudah siap menerima sebuah amanat pernikahan. Karena wanita yang baik adalah yang dapat menjaga kemaluannya dalam artian dapat menjaga bagaimana agar cinta yang fitrah itu tetap suci tanpa ternodai.

Seandainya ada dizaman sekarang perempuan seperti beliau, menyampaikan perasaan kepada seseorang lelaki terlebih dahulu itu bukanlah suatu hal yang hina menjaga cinta itu agar tetap fitrah dengan cara mengahalalkan cinta itu sendiri adalah perbuatan yang mulia. Cinta , perasaan mencintai atau dicintai itu fitrah murni berasal dari Allah, alangkah lebih baik jika kita tidak menodainya dengan hal-hal yang buruk.
Aku adalah perempuan yang tengah mencintai seorang pria, aku tak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan lebih dulu perasaanku padanya karena aku takut belum mampu amanah dalam mengemban titipan cinta dariNya. Maka aku hanya mampu mencintainya dalam diam, memanjatkan doa agar allah selalu menjaganya. Jika memang takdir berpihak kepada kita aku berharap dialah yang terbaik menurut pilihanNya.

Doa adalah cara mencintai paling rahasia dan sangat terjaga. Karena jika kita mecintai seseorang sebelum menikah tidak ada suatu hal yang halal kecuali sebuah doa.

Tidak ada yang salah dalam sebuah cinta, karena adalah anugrah hak setiap manusia. Mereka berhak memilih untuk mencintai maupun dicintai, menjaga ataupun mengungkapkan rasa. Jika memang kita tidak bisa membalas cinta orang lain yang mencintai kita, maka tolaklah dengan cara yang halus beri penjelasan dan alasan yang logis, jangan menyakiti hati orang lain apalagi sampai menggantungkan perasaannya. Karena seseorang itu logikanya butuh sebuah kalimat yang harus dijelaskan agar bisa dimengerti oleh perasaan.













Nganjuk, 13 September 2019


Aku, doa dalam diamnya cinta

Komentar

  1. Seorang pemuda yang mampu memendam Dan mengalahkan gejolak cinta sebelum akad akan berada dalam naungan Allah

    BalasHapus
  2. Kata ustazahku.. "doa adalah seni dari segala ketidakmungkinan."

    Ketika semua Hal terasa Tak mungkin, doa bisa merubah yang tadinya Tak mungkin menjadi mungkin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena dengan doa. aku akan merasa bahwa itu adalah satu cara aku bisa mencintainya. :"(

      Hapus
  3. Doa yang baik jadi senjata ampuh untuk membuka pintu langit. InsyaAllah ....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini