“Mantra kehidupan ‘Man jadda wa jadda’ dan sebuah Mimpi”









Man jadda wa jadda : “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil”

Pertama kali saya mendengar kalimat mantra kehidupan itu bermula dari sebuah Novel yang saya baca yaitu “Negeri 5 menara” karya A.Fuadi. Mantra ini salah satu mantra yang pernah diajarkan oleh ustadz disalah satu pondok di indonesia, yang dijelaskan dalam sebuah film yang diangkat dari sebuah novel best seller karya salah satu penulis terkenal.
Tentang impian dan sebuah pekerjaan dari hobbi yang dibayar.
Menulis adalah hobi yang saya tekuni sejak beberapa tahun terakhir. Seseorang pernah berkata bahwa pekerjaan yang menyenangan adalah hobi yang dibayar.
Menulis sebetulnya adalah pekerjaan yang mudah yang bisa saja dilakukan oleh orang-orang. Sama halnya dengan membaca dan menghitung. Tetapi disini menulis bukan hanya sekedar membuat tulisan biasa, namun segala hal yang akan ditulis harus bisa memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan informasi mengenai “Open Recruitmen anggota ODOP Batch 7” dimedia sosial. Perlu kita ketahui disini ODOP atau singkatan dari One Day One Post ini adalah salah satu komunitas terbesar diindonesia yang memberikan tempat, peluang, maupun ruang belajar bagi siapa saja yang ingin belajar menulis, menyalurkan hobi menulisnya atau bahkan sekedar untuk mengisi waktu luangnya saja.
Sama seperti komunitas lainnya, untuk bisa masuk dalam group inti ODOP kita harus mengikuti beberapa peraturan group, salah satunya seleksi anggota melalui beberapa syarat.
Alhamdulillah, ditahap pertama saya lolos. Dan inshaallah hari senini ini adalah tahap ke dua, dimana selama dua bulan kedepan bakal ada challenge menulis, maupun kesempatan menulis tulisan bebas untuk diposting di blog pribadi setiap peserta, dimana kita akan membagikan link tulisan untuk dibaca oleh para juri, pj even, maupun sesama peserta/anggota ODOP.
Bicara soal mimpi, dalam pembagian group ini saya masuk dalam group “Nottingham” jujur saya masih belum paham mengenai pemakaian nama group ini memakai nama kota-kota besar didunia yang pasti setiap nama kota tersebut menyimpan sejarah besar dan keistimewaannya sendiri. Yang sedikit saya tau mungkin tujuan pembagian group ini adalah untuk memudahkan para PJ untuk mengkoordinir segala peserta yang jumlahnya sekitar 200-an orang.
“Nottingham”, Nama kota yang sedikit asing ditelingga saya ini ternyata merupakan kota otoritas persatuan yang terletak dibagian timur daratan inggris tenggah.
Dalam group ada sebuah nama Group “Mesir”, beberapa teman sesama penulis dalam group “Mesir” tersebut banyak bercerita tentang pemakaian nama “Mesir” tersebut mengingatkan mereka pada impian mereka untuk melanjutkan study di Negara Mesir tersebut. Seperti yang kita ketahui Al-Azhar University, merupakan universitas tertua kedua didunia.
Saya sendiri lupa dari mana awalnya saya tergila-gila dan sangat bermimpi untuk dapat menginjak kaki ditanah Mesir, atau bahkan sampai bermimpi untuk melanjutkan study disana.
Saya mengenal Mesir dan segala cerita romantisnya, sejak saya duduk bangku Sekolah Dasar. Saya kecil waktu itu berfikir bahwa hanya orang-orang hebat yang dapat sekolah di Al-Azhar. Dan saya tak sempat berfikir bahwa beberapa warna Negara Indonesia sangat banyak yang berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan disana.
Mimpi saya hanya sekedar mimpi biasa tanpa saya imbangi dengan usaha dan doa. Saya kecil terallu terbuai dalam mimpi dan sebuah dongeng. Sehingga minim penghetahuan waktu itu menjadikan saya buta pengetahuan, bahwa setiap mimpi punya kesempatannya sendiri untuk diwujudkan, bahwa setiap jiwa punya kesempatan untuk mewujudkan impiannya itu.
Remaja ini, saya mulai gemar membaca hingga bertemulah saya dengan novel-novel best seller karya Habiburahma El-Shirazy (Kang Abik) beberapa karyanya menceritakan tentang seluk-beluk kehidupan maupun percintaan mahasiswa Indonesia yang kuliah dimesir.
Dari situ saya semakin jatuh cinta pada mesir dengan segala pesonanya.
Dalam adegan-pun diceritakan bahwa Sungai Nil dan Al-Azhar itu berjodoh. Bukan hanya itu pengambaran mesir dalam novel-novel ini mmebuat saya ikut larut didalam ceritanya.
Inshaallah, saya saat ini sedang menggarap novel perdana saya yang berkisah mengenai sedikit tentang mesir. Umur yang semakin beranjak, membuat impian saya mengenai mesir harus saya kbur dalam-dalam. Meski begitu saya tetap tidak putus asa, kecintaan saya pada mesir ingin saya lukiskan dalam novel saya ini meski tidak secara keseluruhan.
Setidaknya saya ingin member tanda cinta saya ini pada salah satu mahasiswanya, agar kelak buku ini sampai ketangannya dan saya berharap buku saya nanti dapat diajak keliling mesir oleh seseorang itu, heheheee… meskipun saya belum sampai kesana.
Kita harus memperjuangkan mimpi kita, mimpi kita punya hak untuk diwujudkan. Sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin, selagi Allah menghendaki dan kita sebagai manusia pemilik mimpi mau berusaha mewujudkannya.
 Man jadda wa jadda : “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil”
Berusahalah semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang kamu mau, jika kamu lelah dalam berusaha ingatlah bahwa setiap doa akan menemukan jawabannya. Pasti itu, walau kadang semua doa butuh proses. Tidak ada doa yang tertolak, ada tiga kemungkinan terkabulnya sebuah doa : 1.) Allah akan segera mengabulkan doanya, 2.) Allah akan mengabulkan doanya disaat yang tepat, 3.) Allah tidak mengabulkan doanya, akan tetapi akan diganti oleh kebaikan lainnya.






Alun-alaun Nganjuk, 9 September 2019

Komentar

  1. Mantaaap sekali cita-citanya. Saya Juga seneng sama karya-karyanya Kang Abik. Beliau kalau nulis sangat detail, show & tellnya Juga pas banget.

    Selamat buat Proses bukunya.. semoga lekas cetak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allahuma aamiin, semoga Allah mengabulkan doa baik kita. semangat untuk para pejuang mimpi :)

      Hapus
  2. Man jadda wa jadda, semoga apa yang menjadi harapan bisa terwujud, aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini