Mencintai Dia, sebelum mencintai hambaNya.





sumber foto : www.cintasedekah.org





Pernah nggak kalian merasa menjadi orang lain atau berusaha menjadi orang lain hanya untuk membuat seseorang menyukai kalian atau membuat orang yang kalian sukai menjadi simpati pada kalian?

Aku pernah, Tapi rasanya sangat tidak menyenangkan!

Aku pernah belajar menjadi lebih baik lagi dari diriku yang sekarang, lebih sopan lagi, lebih lemah lembut lagi,lebih kalem lagi, ya pokoknya lebih baik dari diriku saat inilah.
Aku begitu karena ingin membuat orang kusukai jadi bersimpati dan menaruh perasaan suka itu padaku, karena aku tau lelaki tipe seperti dia mengidolakan perempuan yang bagaimana.

Namun ternyata aku gagal aku masih saja tak berhasil membuatnya bersimpati, baginya ya aku itu sekedar teman biasa, sekedar adik tingkat dikampus. Bukan keputusasaan yang kudapat melainkan rasa bersalah dan penyesalan. Iya, aku sadar telah melakukan kesalahan, berubah menjadi lebih baik bukan untukNya tetapi untuk meraih simpati salah satu hambaNya. Padahal harusnya kita berusaha mendapatkan cintaNya agar kelak Dia yang memberikan cinta terbaik dari salah satu hamba baik pilihanNya pada kita.

Berpura-pura itu ternyata melelahkan, segala sesuatu yang kita lakukan harus terlihat baik didepannya biar kita tidak salah tingkah saat diam-diam diperhatikan oleh dia.
Padahal satu yang harus kita ingat lakukanlah segala hal hanya untuk mengharap ridhoNya, karena sungguh celaka jika kita manusia berharap selain kepadaNya.

Menjadi lebih baik itu tidak harus kamu menjadi orang lain, cukup menjadi dirimu sendiri tapi perbaikilah yang harusnya kamu perbaiki. Seorang muslim/muslimah yang baik adalah yang tidak melukai orang lain dengan perkataan maupun perbuatannya.

Seperti Maut, jodoh dan rezeki sudah diatur oleh Allah. Jika kita seorang muslim yang baik pasti kita tidak merasa risau dalam menghadapi kehidupan kita hari sekarang dan dikemudian hari.
Jika kita berusaha menjadi lebih baik lagi hanya untuk mengharap ridhoNya, inshaallah kita akan menjadi hamba yang baik dan apapun yang kita minta pasti Allah akan beri.

Dapatkan cintaNya sebelum berusaha mengejar cinta hambaNya. Karena yang terbaik pilihan kita belum tentu yang terbaik, tetapi pilihan dari Allah inshaallah yang terbaik untuk kita, meski kadang kita sebagai manusia belum bisa menerima sepenuh hati dengan keikhlasan dari apa yang Allah beri pada kita. Yang sudah jelas baiknya saja kadang kala masih kita ragukan, lalu bagaimana yang baru baik menurut prasangka kita padahal tidak semua prasangka manusia itu benar.

Jangan terlalu menyibukkan diri dengan yang tak pasti. Jika waktunya tepat inshaallah dia yang diharapkan datang bertamu di waktu yang baik pula.
Karena sungguh hidup akan merasa tenang jika kita pasrahkan segalanya hanya kepada Allah, yang mengatur segala takdir hidup.



“Allah, jangan jatuh cintakan hatiku kepada dia sebelum waktunya. Sebelum aku mampu mengemban amanat cinta dariMu, kelak jika aku jatuh cinta jatuhkanlah hatiku kepada hati seorang hamba yang melabuhkan seluruh cintanya hanya kepadaMu agar kelak cinta kami bertambah besar kepadaMu. Jatuh cintakan aku kepada dia yang mampu membuat iman dan ibadahku lebih sempurna dan mampu membuatku lebih dekat denganMu. Karena sungguh cinta ini datangnya dari Engkau dan akan kembali lagi pada Engkau Ya Rabbi.”





وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 53).


            Sesungguhnya cinta itu datangnya dari Allah, dan jatuh cinta kepada manusia adalah salah satu ujian kehidupan bagi manusia.








Nganjuk, 11 September 2019

Aku dalam penantian cinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini