Tentang Penulis

" Semua anak terlahir sempurna "

Semua anak terlahir sempurna, Semua anak mempunyai mimpinya masing-masing dan mereka juga punya cara sendiri-sendiri untuk mewujudkan mimpinya itu. Yah, mungkin kalimat itulah yang bisa mendeskripsikan secara ringkas maksud dari tulisan ini. Semua anak memiliki kelebihannya masing-masing entah kelebihan fisik maupun non fisik, kelebihan akademik maupun kelebihan non akademik. Namun terkadang kelebihan kecil ini tidak disadari oleh orang-orang sekitar maupun masyarakat.

Namanya Yunita Nurmalasari, orang-orang biasa memanggilnya "Nita", ada juga sebagian orang yang memanggilnya dengan sebutan "Cempluk".
Ya, hanya orang yang paling dekat dan spesial lah yang memberikan dan memanggil gadis itu dengan nama "Cempluk" badannya yang mungil sedikit gendut dan pipi yang temben mungkin mewakili sedikit ciri fisiknya.

Gadis itu terlahir disebuah desa pada perbatasan kota, Bapak-Ibunya hanyalah buruh kecil dengan gaji harian.

Bullying. Sejak Taman Kanak-kanak hidup gadis itu tidak jauh dari kata bully, temannya memusuhi karena dia dianggap murid baru yang menyalahi aturan. Ibu memasukannya pada sekolah saat pertengahan semester itu mengapa teman-temannya berontak saat tau ada anak baru yang bisa masuk begitu saja dikelas TK A. Sejak kecil dia tidak pernah punya teman, semua orang memusuhinya, padahal gadis itu tidak tau apa kesalahannya.

Disekolah dasar, dimana masa tumbuh kembang seorang anak harus dibentuk justru disana masa depan seorang anak harus dihancurkan. Gadis itu menyadari dia berasal dari golongan keluarga miskin, tapi apa menurut para pendidik itu mimpi terlalu mahal bagi gadis kecil itu.

Gadis itu tidak pernah punya mimpi, hidupnya tidak pernah terarah, bahkan ketika ditanya oleh guru tentang apa cita-citanya dia hanya menjawab ingin menjadi dokter atau kalau tidak menjadi seorang guru, karena dalam masa hidup si bocah hanya dua profesi itu yang dianggap sebagai mimpi yang baik bagi gadis pemimpi ulung sepertinya.

Kegagalan kesekiannya yang paling berpengaruh adalah ketika dia lulus Sekolah dasar, disana dia gagal dalam ujian kelulusan dengan nilai terbaik, mimpinya untuk sekolah di SMP kota harus terkubur sia-sia karena tidak ada sosok yang dapat membimbingnya.

Usia Pra-Remaja, Masa Sekolah menengah pertama. Disanalah pertama kalinya gadis itu menemukan jati dirinya disana dia bertemu dengan orang-orang baru dengan berjuta mimpi. Dia kagum dengan mimpi-mimpi luar biasa itu, hingga terbesit sendiri dalam benaknya apakah sebenarnya mimpi dan kelebihan yang dia miliki, dia melihat setiap orang yang dia jumpai memiliki mimpi dan kelebihan, namun kedua hal itu tak pernah dia lihat dalam dirinya sendiri. Pada masa itulah dia mulai berfikir mungkin ini waktu yang tepat untuk sang gadis berbulan madu dengan dirinya sendiri.

Mengenai soal mimpi, berawal dari kebiasaan menulis di buku diary saat dia pertama kalinya jatuh cinta kepada seorang lelaki, bahkan gadis itu juga sempat membuat buku diarynya sendiri. Buku tulis yang didekorasinya dengan gambar kartun yang ditemukannya pada sampul-sampul buku bekas, disana dia menulis kisah tentang cinta, keluarganya yang sederhana dan juga lika-liku kehidupannya.

Menulis itu memang hal yang membosankan, karena sudah menjadi makanan hari-hari seorang pelajar hal itu menjadi biasa baginya, bagi dia menulis itu hal yang menyenangan, dia juga hobi bercerita apapun yang membuatnya terkesan pasti dia ceritakan pada orang yang dia percaya.

Pertama kalinya dia menulis sebuah cerita adalah ketika kelas 3 SMP, saat itu cerita pertamanya adalah cintanya kepada seorang lelaki adik kelasnya yang ternyata malah jadian dengan temannya sendiri, hal yang menyakitkan itu sebuah kisah pertamanya.

Sejak saat itu dia hobby membaca setiap cerita yang ada di buku paket sekolah, bahkan saking kurang kerjaanya dia meminjam buku paket kurikulum anak SD tetangga mulai dari kelas 1-6 SD. Setelah itu buku diary yang biasa digunakan untuk menulis curhatan remaja itu berubah menjadi buku kumpulan cerpen anak SMP yang amburadul. Beberapa tahun vakum dan tak meneruskan hobby yang mungkin belum dia butuhkan, ia menghentikan hobby tersebut.

Masa SMK mungkin tidak seindah yang diceritakan di TV masa dimana banyak adegan percintaan dan persahabatan, sekolah SMK nya adalah sekolah mayoritas perempuan dimana bagi mereka persaingan tidak perlu diadakan, tapi meski begitu teman SMK-nya masih saja ada yang membencinya tanpa sebab kesalahan apa yang diperbuat sang gadis, teman teman berfikir gadis kecil itu gadis kecil yang bodoh dan tanpa mimpi, yang datang jauh-jauh dari pelosok desa yang mencoba masuk disekolah terfavorite. Hingga pada saat kelas 3 SMK dia akan membuktikan pada orang-orang yang selama ini telah menyepelekannya, dengan adanya lomba menulis Essai Hak Anak yang diadakan oleh Pemerintah kabupaten Nganjuk, dia mulai mencoba menyalurkan hobby yang selama ini diabaikannya nya. Karena dia berfikir menulis itu adalah hobi yang biasa saja yang siapapun orang jika punya niat pasti bisa melakukannya tapi dia lupakan hobby itu pada dirinya sendiri.
Juara 3 diantara beberapa siswa-siswi di Kabupaten yang mendaftar lomba adalah suatu hal yang membanggakan bukan, apalagi bagi gadis pemula sepertinya. Justru karena prestasi itulah beberapa teman sekolah yang pernah membully nya, tiba-tiba menjadi baik dan mensupportnya ditambah lagi ketika dia menjajal tantangan baru lomba menulis dan membaca puisi di sekolah, puisi pertamanya yang berjudul "Merdekanya negeriku tak semerdeka bangsaku", itu mendapat juara 1. Dan disanalah gadis itu berani memulai lagi mimpinya, didukung dengan membaca beberapa novel di perpustakaan sekolah dan perpustakaan kota dia mulai berani menulis karyanya yang masih disembunyikan dalam laptop dan buku diary itu. Sejak 3 tahun terakhir dia mulai aktif kembali mengikuti group online menulis di FB, maupun WA.

Meski sedang berada di negeri jiran tidak menjadikan alasan dia untuk tidak menulis, meski ada beberapa coretan yang belum sempat terselesaikan.

Berawal dari keprihatinan akan minat baca anak disekitar lingkungannya, gadis yang akrab dipanggil Nita ini berencana membangun Rumah baca "Rajutan aksara" yang saat ini sedang proses pengumpulan dana untuk proyeknya tersebut. Meski begitu sudah ada beberapa melawan yang menyumbang buku-buku nya. "Rajutan Aksara" ini memiliki makna yang berarti dengan mecipta mimpi melalui tulisan. Manusia tempatnya lupa itu mengapa ketika kita punya mimpi harus kita tulis agar kita tidak lupa akan mimpi kita. Hal ini juga ter inspirasi dari Video motivasi Kak Canang salah satu Mahasiswa ITB yang mampu mewujudkan mimpi nya salah satu nya dengan tulisan, menulis target mimpi nya. Baginya setiap orang berhak atas mimpinya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu, meski baru dalam dunia literasi seperti penulis kebanyakan, gadis ini pun ingin memakai nama pena agar identitasnya tersembunyi. Dia ingin tetap menulis, berbagi cinta dan ilmunya melalui tulisan sederhana yang mungkin bisa mengubah hidup seseorang. Pertama dia memakai nama islami "Zahrotun jannah" yang artinya bunga surga, dia berharap setiap tulisan yang ditulis nya dapat menebarkan kebaikan mewangi seperti harum bunga surga, karena takut tidak bisa mengemban amanah nya dalam berdakwah melalui tulisan dengan baik dan berbagai timbangan pun dipilih, dia mengganti nama pena itu dengan nama "Inara yunita", nama inara sendiri berarti hadiah dari surga, menurutnya menulis memang bisa dilakukan semua orang, tapi bagi gadis yang sempat tak percaya dengan kelebihan yang dia punya ini menganggap bahwa kelebihan itu menjadi sebuah anugrah spesial hadiah terindah dari surga yang Tuhan kirim untuknya. Dan nama yunita diambil dari nama depan gadis tersebut, dia tidak ingin menghilang kan jejak nama dalam sebuah doa yang kedua orang tuanya berikan.

Gadis yang sangat Cinta pada kota Yogyakarta, Pengagum Hujan, Senja dan kisah manis ini, bisa kalian sapa melalui akun Facebooknya "Yunita Nurmalasari". Jika kalian ingin kenal lebih dekat dengannya, kalian bisa berkunjung main kerumahnya di daerah desa wilangan boleh juga kali mau mampir silaturahim sekalian menyumbangkan buku-buku untuk rumah baca nya. Jika ingin tau lebih banyak lagi tentang nya kalian juga bisa mengunjungi blog nya di www.rajutanaksarakuyunita.blogspot.com

Nah, poin penting buat kalian, sesungguhnya setiap anak terlahir sempurna, mereka memiliki mimpi untuk hidup mereka sendiri, maka dukunglah apapun yang menjadi hobi dan kesenangan nya.



#KOPLING
#TugasMinggu1
#TulisanBebas_Perkenalan

Komentar

  1. Maasya Allah.. semoga istiqamah mbak..๐Ÿ˜ doakan saya ya mbak smga lekas menemukan impian saya sebenarnya๐Ÿ˜ dan istiqamah melakoninya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat kita berhak atas mimpi kita ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜ maka perjuangkanlah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini