TANTANGAN TERAKHIR ODOP BATCH 7
Sebuah Biografi - Mengenal lebih dekat penjual kopi yang penuh
prestasi
Teruntuk dirimu Mas PiJe yang diam-diam ku kagumi,
ternyata diam-diam juga tuhan telah merencanakan pertemuan kita kembali tanpa
disadari. Berawal dari menjadi Pije di RWC ODOP 2019 sampai akhirnya bertemu
kembali saat menjadi PiJe mata-mata (Katanya!) di ODOP Batch 7, dan berniat
untuk mengenalmu lebih dekat (Bukan mau ta’aruf, Lho ya hehee), maka kuputuskan
untuk menulis biografi singkat tentang dirimu, biar tidak ada kecemburuan yang
timbul dihati para penggemarmu nanti maka kuputuskan untuk menuliskannya dalam tugas
“Biografi tantangan menulis ODOP Batch ke-7 pekan ke-8”
Namanya Lutfi yulianto, anak lelaki kedua dari dua
bersaudara ini lahir di Jombang, 20 tahun lalu itu katanya mempunyai banyak
nama panggilan, tapi aku lebih suka memanggilnya dengan nama Mas Lutfi.
“Manusia
imigran”, aku menyebutnya begitu karena dalam sejarah
perjalanan hidupnya dia selalu merantau dari satu kota ke kota lainnya untuk
melanjutkan pendidikan maupun mencari arti hidup atau malah bisa juga untuk
mencari cinta sejati. Dia terlahir dari pasangan suami-istri yang juga
dipertemukan saat mereka sama-sama menjadi perantau di kota orang. Ibunya
berasal dari kota Jombang dan Ayahnya berasal dari kota Semarang, karena sebuah
takdir mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah sebelumnya berpisah di kota
perantauan pertama.
Mas Lutfi, yang lahir
di Jombang ini ternyata memulai pendidikan pertamanya di RA Nahdlatul Ulama
Al-Hikmah Semarang, kemudian tetap memilih untuk melanjutkan sekolah di MI Nahdhatul
Ulama Al-Hikmah Semarang meski pada akhirnya ketika MI, sempat belajar juga di
Pondok Pesantren NU Nurul Huda Semarang.
Kemudian barulah memutuskan
untuk kembali ketanah kelahiran di Jombang pada tahun 2006 untuk melanjutkan
pendidikan dasarnya di SDN Karangmojo 1 Jombang. Dan pada tahun 2010, lulus dan
melanjutkan pendidikan ke MTs Negeri Tembelang, hingga tahun 2016 di MA
Negeri 1 Jombang.
Ternyata
bukan hanya sampai disitu perjalanannya dalam menuntut ilmu, memasuki dunia
perkuliahan lelaki muda ini kembali ke Semarang ke kota yang dulu pernah
dihabiskannya dimasa kecil, sebelum pada akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan
bangku kuliah di Semarang karena ternyata dunia perkuliahan yang dia harapkan
jauh dari ekspetasinya. Pada akhirnya disaat yang bersamaan setelah dia
memutuskan untuk men-DO-kan diri dari kampusnya dia memperoleh informasi
mengenai Pesantren bisnis di Bogor, hingga saat ini dia tengah berada di Bogor
untuk mengikuti kegiatan bisnis tersebut. Keren banget kan! Diusia nya yang
masih sangat muda itu sudah mendapat banyak pengalaman hidup yang mungkin kita
saja diusia sekarang belum berani untuk mengambil resiko dari banyaknya
pengalaman tersebut.
Selain
itu Mas Lutfi yang ku kenal sebagai Pije di komunitas ODOP ini ternyata memiliki
segudang prestasi akademik,Lho. Beberapa diantaranya adalah : Juara tartil al
quran, Juara 1 lomba adzan, Juara 1 cerdas cermat PMR se-kabupaten, Juara 1
olimpiade matematika, Juara harapan 1 olimpiade qur’an hadis jawa-bali, dan
juga mantan Ketua OSIS di SMP dan SMA.
Nah, itu
beberapa prestasinya di bidang akademik, lho sampai disini kalian pasti
bertanya-tanya prestasi apa saja yang sudah diraihnya sejauh ini dalam bidang
literasi dan untuk itu akan aku bahas disini. Ternyata usut punya usut lelaki
penjual kopi ini dulunya adalah sosok anak lelaki pada umumnya yang nggak suka
membaca, karena itulah dia lebih suka dengan pelajaran sejenis matematika,
karena dari pelajaran matematika itulah dia sering dapat bantuan biaya sekolah
karena prestasinya. Jadi selain jualan kopi, dia mengandalkan prestasi di
bidang matematika untuk membantunya membayar biaya pendidikan.
Lelaki ini
lebih suka dipanggil dengan sebutan penjual kopi daripada disebut penulis,
meski begitu bukan berarti tanpa karya dia tidak mau disebut dengan panggilan
seorang penulis, lelaki yang diam-diam berusaha mencintai dunia literasi ini
beberapa tahun belakangan mencoba untuk bergabung pada komunitas menulis pertamanya,
berawal dari rasa penasaran Mas Lutfi mencoba untuk bergabung di ODOP Batch 5,
karena pada saat itu pendiri komunitas ODOP ini Bang Syaiha adalah salah satu
pengajar dipesantren bisnis yang saat ini tengah menjadi tempatnya untuk
menimba ilmu.
Dari komunitas ODOP ini pula Mas Lutfi memulai kiprahnya didunia
literasi, meski terbilang baru sejauh ini sudah ada beberapa karya antologi
yang sudah dimilikinya beberapa diantaranya adalah Antologi non-fiksi bareng
ODOP Batch 5 “Secercah cahaya dilangit seruni”, Antologi “Surup”, Kumpulan
Cerpen horror, Antologi “Satu atap sejuta Cinta”, Antologi bareng ODOP “Secangkir
sahlab beraroma surge ditanah filistin”.
Selain itu
Mas yang lebih suka dipanggil dengan sebutan penjual kopi ini ternyata sangat
mencintai dunia travelling lho, sudah ada beberapa tempat wisata di Indonesia yang
pernah dikunjunginya.
Jauh dari
semua kisah yang telah aku tuturkan diatas, lelaki muda ini memiliki sebuah
impian sederhana yang sangat begitu besar, memiliki sebuah panti asuhan adalah
cita-cita sekaligus impiannya sejak dulu, meski perlahan sambil berjalannya
waktu dia diamanahkan untuk menjadi salah satu bagian penting disebuah TK
dibogor.
Seperti kisah perjalanan hidupnya yang istimewa itu “Banyak
ketidaksengajaan yang begitu indah” yang terjadi dalam hidupnya, manusia memang
hanya bisa berencana, berusaha, berdoa dan beriktiar segala hasilnya kita
serahkan kepada Allah SWT. Kita doakan semoga impiannya dapat terkabulkan,
Aamiin.
Jika kalian
ingin mengenal Mas Lutfi lebih dekat, kalian bisa mengunjungi blognya di www.Bakulkopi.web.id , kalau kalian mau
tau keseruannya selama travelling kalian dapat berkunjung di blog satunya lagi
Lutfiyulianto.blogspot.com.
kalian juga dapat menyapanya lewat akun instagramnya di : @lutfiiyan28
#OneDayOnePost
#ODOPBatch7
#TantanganTerakhirPekan-8
#Biografi
paragraf pertamanya kayak film 'Dear Nathan' jadinya ... :D
BalasHapusaku baru tahu kalau aku begini ...
Wkwkwk gausah terharu ya
HapusMasyaAllah keren...rasanya seru banget baca biografi kak lutfi. Meski sepertinya kalau dijalani bikin nangis.
BalasHapusPenjual kopi yang satu ini. Hanya menyediakan kopi bukan hati 😂
Hapus