Benarkah orang jahat
terlahir dari orang baik yang tersakiti?
(Sumber foto : Facebook)
“Wahai
Rasulullah, saya memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan,
mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada
mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas
dengan yang sama.
Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu
menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Allah akan menolong kamu
selama kamu terus berbuat seperti itu'” (HR. Muslim)
Belakangan ini sempat viral sebuah film yang sedang tayang
dibioskop-bioskop, saya disini tidak ingin menyebutkan apa nama filmnya tersebut. Karena
tujuan saya menulis disini tidak ingin
berfokus pada filmnya, karena kebetulan saya juga belum nonton jadi saya
tidak berani mengatakan apa-apa mengenai film tersebut, tapi dari beberapa quotes
yang sering muncul di media social akhir-akhir ini dari film tersebut yang akan
sedikit saya bahas.
Orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti atau
orang yang sebetulnya jahat namun hanya berpura-pura baik pada orang-orang
tertentu atau istilah lainnya (munafik) lain dimulut lain dihati.
Sebetulnya dalam
kehidupan ini tidak semua orang itu baik pun sebaliknya tidak semua orang itu
jahat.
Memang terkadang hati (perasaan) tidak bisa diajak kompromi
oleh logika.
Logika kita menyarankan untuk jangan membenci namun rasa sakit
didalam hati menginginkan hal untuk membenci.
Memang terkadang pura-pura baik
itu juga akan menyakiti diri sendiri, namun jika kita berbuat jahat maka kita
juga akan menyakiti orang lain bukan hanya diri kita sendiri.
Dalam kehidupan ini mungkin manusia sejenis ini banyak
sekali kita temui, bukan?
Lantas apa yang seharusnya kita lakukan?
Tetaplah menjadi diri kalian sendiri, tetaplah berbuat baik
meski kepada orang yang telah banyak menyakiti kita. Karena itulah yang Allah
perintahkan kepada hambanya untuk selalu berbuat baik kepada sesama saudaranya,
meskipun kita tersakit tetaplah menjadi baik. Karena kita tau bagaimana rasanya
disakiti, harusnya hal itu yang membuat kita sadar agar tak berbuat hal yang
sama yaitu membuat orang lain menderita merasakan sakit seperti apa yang kita
pernah rasakan.
Jangan berubah menjadi orang yang jahat hanya karena alasan tersakiti.
Karena Para Nabi dan Rasul saja masih tetap berbuat baik meski sering disakiti
oleh kaumnya.
Tidak akan ada hal yang sia-sia yang untuk dilakukan jika kalian
tetap berusaha menjadi orang baik meski kalian sering disakiti. Dengan terus
berbuat baik dan mendoakan orang yang berbuat jahat kepada kita agar menjadi
baik, mungkin dengan begitu adalah salah satu cara agar mata hati mereka
terbuka untuk menjadi orang baik dan tidak menyakiti orang lain.
Orang yang iri terhadap kehidupan kita, orang yang sering menyakiti kita itu sebetulnya adalah orang yang tak mampu untuk menjadi seseorang yang istimewa seperti kita.
itu mengapa terkadang mereka terus menyakiti kita supaya kita kesal dan berbuat tidak baik, agar membuat kita tidak merasa nyaman pada sebuah kondisi tertentu.
Tetaplah berdoa semoga Allah yang maha membolak-balikan hati kita tetap meneguhkan hati kita kepada kebaikan dan jangan lupa doakan agar mereka yang berbuat baik pada kita menjadi tetap baik dan yang jahat segera disadarkan dari perbuatan salahnya.
Setuju ka😊
BalasHapusSalken dari valleta 🙏
Saya sangat setuju dengan tulisan ini. Jadi kita juga tidak boleh serta merta menjadi seperti apa yang di film. Salam kenal dari london.
BalasHapusSalam dari London ☺️
BalasHapusYa kak..semoga kita jadi seseorang yg bisa lebih menghargai orang lain..
BalasHapusSetuju banget kakak ,karena kita tidak pernah tahu amal perbuatan mana yang akan diterima ,karena itu solusinya tetap berbuat baik,smoga kita bisa megalahkan ego kita
BalasHapusSalm kenak dari London
Tulisannya menginspirasi