Liburan pertamaku kepantai! setelah pulang dari luar negeri.
Pantai sebagai salah satu tempat wisata favorite untuk
keluarga maupun pasangan remaja, selain karena wisata alam yang indah, asli nan
asri. Dipantai rasanya tempat yang paling nyaman dan paling luas dalam
mencurahkan segala rasa, menjadi tempat yang lapang dalam menumpahkan segala kerinduan
yang ada.
Jiwa yang lelah akibat aktifitas menahun yang menumpuk ,
rasanya hilang seketika ketika mata bertemu luasnya cakrawala dunia yang
menyegarkan mata, ombak yang bermain kejar-kejaran, perahu-perahu nelayan yang
berlayar, burung-burung yang menari bebas diangkasa, dan pasir yang membuat
kaki kotor benar-benar membuat jiwaku yang terbelenggu serasa terlepas dari
rasa penat yang selama ini membebani.
Entah aku lupa pantai mana saja yang sudah pernah
kusinggahi, yang jelas ini bukan yang pertama kali dalam hidupku, tapi ini
menjadi yang pertama setelah kepulanganku dari luar negeri. Rasanya sudah
hampir bertahun-tahun lamanya aku tidak membiarkan diriku bercinta dengan alam
bebas.
Apa diluar negeri tidak ada pantai? Tentu ada, tapi tidak
sebagus dan sebanyak diindonesia. Apalagi ketika tinggal di luar negeri dulu
aku tinggal didesa, untuk bisa kepantai harus menempuh jarak berjam-jam paling
lama memakan waktu sehari. Selebihnya disana kebanyakan seperti sebuah tanjung,
bukan seperti pantai atau lautan lepas.
Hari itu aku bersama rombongan kawan kerja ibuku seharusnya
dijadwalkan pukul 6.00 wib siap tapi nyatanya hingga pukul 9.00 wib, bus mini
rombongan kamipun belum juga berjalan. Kami menempuh waktu kurang lebih 4-5 jam
dari kota kami menuju kepantai Gemah tulungangung.
Perjalanan yang sangat panjang, dan juga sangat panas. Disiang
hari yang harusnya menurut perkiraan sudah sampai ditempat kita masih dalam
perjalanan. Seperti jalan pada umumnya menuju kesebuah pantai kita harus
melewati jalan yang menanjak dan sangat curam, selain itu diseperempat jalan
kita disuguhkan oleh angin yang menerpa lembut yang menerobos masuk lewat
jendela bus, kanan-kiri sepanjang jalan dihiasi oleh pohon-pohon besar berwarna
hijau yang menyegarkan pemandangan. Sebelum sampai dilokasi kami melewati
beberapa kota tetangga, jadi sebelum disambut oleh pohon-pohon besar kita
perjalanan kita juga masih bisa menyaksikan pedesaan lengkap dengan sawah yang
hijau royo-royo.
Sampai disana rombongan kami langsung turun, mengelar tikar,
sebagain menurunkan bekal makanan, dan sebagian lagi membawa gitar untuk
menghibur rombongan. Baru saja menapakkan kaki di pantai gemah aku dan ibu
langsung menjelajahi kawasan tersebut, sampai mencari letak kamar mandi kami
juga menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh, sebelum pada akhirnya kembali
kerombongan dan ikut makan bersama. Mata kami dimanjakan oleh luasnya lautan
lepas yang indah dan beberapa kapal yang sedang berlayar, ada juga beberapa
sepeda dan motor pantai yang lewat bersliweran.
Setelah makan, aku dan ibu kembali menjelajahi pantai gemah
yang indah ini, sambil sesekali berhenti disuatu tempat untuk mengambil foto
dengan view terbaik. Sampai akhirnya kita sampai dipantai yang paling ujung
yang disana tertulis nama sebuah pantai “Pantai Gemah”, dipantai ini selain ada
perahu wisata dan juga motor trail pantai, ada juga flying fox nya,Lho. Selain itu
disini juga ada beberapa spot buatan yang menarik untuk digunakan tempat selfi
terbaik.
Menurutku disini banyak penjual makanan, tapi untuk penjual
makanan khas atau pusat oleh-oleh disini masih sangat jarang ditemukan, ada
beberapa saja tokonya namun juga tidak terlalu lengkap untu membeli oleh-oleh
liburan. Jadi susah kalo hanya ke pantai ini tanpa mampir ketempat lain untuk
mencari oleh-olehnya, kecuali oleh-oleh baju yang disana hanya terdapat satu toko
saja.
Selain baju, kita juga bisa membeli oleh-oleh hasil laut,
seperti ikan dan cumi yang di asapi.
Oiya untuk masuk kesini aku kurang tau sih, berapa tiket
masuknya. Karena kebetulan kami datang rombongan, tapi setauku sepertinya untuk
masuk ke pantai gemah ini kita hanya dikenakan biaya parkir per-kendaraan saja.
Setelah waktu makan bersama selesai, kami hanya menikmati
waktu yang sangat sebentar di pantai ini. Karena mungkin sambil mengejar waktu,
takut larut malam untuk sampai kota kami nanti. Inilah cerita pengalamanku
pergi kepantai gemah tulungagung, pantainya masih sama seperti pantai yang
lainnya menurutku sama-sama indah, seperti pantai yang lainnya juga yang sudah sering terjamah banyak pengunjung, sempat sewaktu saya kesana ada pembersihan pantai yang ada beberapa truk pengangkut sampah membawa hasil sampah dari pantai yang sangat banyak.
Ternyata sebagian dari kita masih saja yang banyak suka buang sampah sembarangan, padahal disebagian tempat sudah disediakan tempat sampah khusus tapi entah mengapa masih saja kita senang meninggalkan sampai dipantai dengan alasan pasti akan ada petugas kebersihan yang membersihkannya nanti, padahal apa sih beratnya membuang sampah makanan kita sendiri pada tempatnya. kita terlalu menganggap semua itu remeh karena itu bukan pekerjaan kita sampai kita lupa kalau itu adalah tanggung jawab kita.
Ternyata sebagian dari kita masih saja yang banyak suka buang sampah sembarangan, padahal disebagian tempat sudah disediakan tempat sampah khusus tapi entah mengapa masih saja kita senang meninggalkan sampai dipantai dengan alasan pasti akan ada petugas kebersihan yang membersihkannya nanti, padahal apa sih beratnya membuang sampah makanan kita sendiri pada tempatnya. kita terlalu menganggap semua itu remeh karena itu bukan pekerjaan kita sampai kita lupa kalau itu adalah tanggung jawab kita.
Pantai aku pernah berlari-lari kecil di pesisir nya
BalasHapus