Fitnah lebih kejam dari pembunuhan
(sumber foto : Twitter @zuhairimiswari)
Mengapa fitnah dikatakan lebih kejam daripada
pembunuhan?
Yuk, mari kita kaji penjelasannya dipostingan kali
ini. Sebelum jauh melangkah ke pembahasan lainnya, untuk memudahkan kita simak
sebetulnya apa pengertian dari fitnah itu sendiri.
Fitnah, dergama, atau
defamasi merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk
memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain
berdasarkan atas fakta palsu yang dapat memengaruhi penghormatan, wibawa, atau
reputasi seseorang. (sumber : Wikipedia)
Dalam sebuah fitnah
biasanya pelaku senang menggunakan kalimat hiperbola, melebih-lebihkan sesuatu
dari sesuatu yang sebenarnya agar menarik simpati orang lain terhadap suatu
peristiwa yang dijadikan objek dalam fitnah itu sendiri.
Berdasarkan pengalam
pribadi, disini saya hanya ingin berbagi tentang seberapa besar pengaruh sebuah
fitnah terhadap orang lain, jagalah diri agar terhindar dari bahaya fitnah, dan
jauhkan diri dari perilaku memfitnah, karena fitnah lebih kejam dari
pembunuhan. Nauzubillah min zalik.
Ayat yang menyebutkan tentang
“fitnah lebih kejam dari pembunuhan”
وَاقْتُلُوهُمْ
حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ
أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
حَتَّى يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ
فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ
جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
“Dan bunuhlah mereka di
mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah
mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari
pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali
jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat
itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.”
(QS. Al-Baqarah: 191)
Pada ayat diatas dijelaskan
tentang bagaimana besarnya pengaruh fitnah pada suatu kehidupan seorang manusia.
Jika seorang manusia berniat membunuh saudaranya
sendiri (pembunuhan berencana, pembunuhan tanpa sengaja/kecelakaan) Nauzubillah min zalik. Korban bisa
saja meninggal dalam satu kejadian tersebut, jikalaupun selamat mungkin sedikit
kemungkinan untuk bisa diselamatkan hidupnya.
Sedangkan fitnah yang saya maksudkan disini, bisa
saja dikatakan dengan pembunuhan secara perlahan/penganiayaan yang dilakukan
untuk membuat hidup seseorang menderita sedikit demi sedikit. Korban fitnah
disini belum tentu mati namun tidak pasti untuk bisa selamat juga, namun rasa
sakit yang diakibatkan oleh adanya sebuah fitnah itu sendiri malah terkadang
bisa menjadi bomerang yang bisa kapan saja membuat korbannya meninggal dan
kondisi psikis dari korban fitnah itu sendiri tidak bisa dipastikan akan tetap
baik-baik saja. Menuduh orang lain melakukan kejahatan tanpa suatu bukti juga
merupakan fitnah, apalagi hanya sebuah fitnah berdasarkan perkataan orang yang
belum pasti kita tau kebenarannya. Padahal kesalahan itu belum pasti di lakukan
oleh orang tersebut tapi kita sudah menduga-duga itu jatuhnya juga tidak baik.
Manusia lebih suka menilai dari perkataan orang lain sekalipun melihat
kebenaran pada diri orang lain melihatnyapun hanya sebelah mata, padahal setiap
orang punya cara dan sudut pandangnya sendiri yang kita nilai baik belum tentu
buruk dimata orang lain pun pada orang yang melakukannya begitu juga
sebaliknya.
Benar kata pepatah jika diam adalah emas. Karena
dengan diam kita tidak akan menyakiti orang lain. Mulutmu harimaumu. Lidah bisa
lebih tajam dari pisau, itu kenapa kita diberi akal agar sebelum mengatakan
sesuatu kita berfikir dulu baik buruknya dari apa yang akan kita sampaikan.
Namun terkadang yang diam saja masih diterkam,
apalagi yang menyuarakan hak-hak nya.
Sebagai pengingat diri dan orang lain, jika memang
kalian tidak suka dengan sesuatu hal cukup dengan diam dan menjauhlah terhadap
sesuatu hal tersebut.
Jika kalian membenci seseorang cukup bencilah
sifatnya jangan benci orangnya.
Jangan juga sampai mencoba menyebar fitnah,
Satu kata yang kau dengar dari pembicaraan orang
lain akan sampai satu kata atau lebih kata yang berbeda dari yang diceritakan
itulah sebab akibat adanya sebuah fitnah.
Sebelum menyebarkan suatu berita, jika kamu menerima
suatu berita yang kurang baik alangkah lebih baiknya jika kalian bertabayun
terlebih dahulu. Bersikap cerdas lah sebagai generasi milenial dan bijaklah
dalam bermain media sosial apalagi saat ini penyebaran berita hoax sangat mudah
tersebar dan anak mudapun lagsung sigap menanggapinya tanpa melihat terlebih
dalam lagi apakah berita tersebuat “real” atau hanya “hoax”.
Sangat setuju sekali. Sedih ya kalau banyak yang share hoax tanpa confirm dulu.. 😭😭😭
BalasHapusIya betul itu bun
HapusSemoga kita semua terhindar dari segala macam fitnah
BalasHapusAamiin. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt.
HapusSemoga kita senantiasa terlindung dari salah satu sifat tercela itu, fitnah.
BalasHapusBravo, semangattt
BalasHapusBravo, semangattt
BalasHapusHarus lebih hati-hati kalau dapat info hasil share seseorang.
BalasHapus