Impian Keliling Nganjuk terwujud berkat nyari seragam Batik




     Kamis, 26 Desember 2019. Kurang lebih seminggu sebelum acara pelatihan jurnalistik aku mengajak satu temanku sebagai patner untuk menemaniku belajar di salah satu kecamatan dikotaku.
         Mengingat kami belum punya seragam untuk acara pelatihan jurnalistik, pada hari Sabtu, 28 Desember 2019 temanku mengajakku untuk mencari seragam batik tersebut, kebetulan mencari batik tersebut juga tidak bisa didapatkan secara mudah kita harus pesan dulu. Namun, jika pesan dikota akan menunggu waktu lama sedangkan seragam harus ada pas hari H yaitu Selasa, 31 Desember 2019. Akhirnya kami pergi ke Tanjunganom, salah satu kecamatan dikota Nganjuk ini, Rumahku di Wilangan, Nganjuk bagian barat sedang rumah temanku Mbak Yasmi di Rejoso Nganjuk bagian Utara, kami harus bertemu dititik kota sebelum ke desa tujuan untuk membeli seragam batik IPPNU, yang menjadi desa tujuan kami adalah Desa Pujon Manis disalah satu kecamatan Tanjunganom, Mas Bahrul ulum nama penjual seragam itu memiliki rumah yang cukup jauh menurut kami yang buta jalan ini, kami harus berhenti dibeberapa jalan untuk menanyakan lokasi rumahnya, menanyakan arah jalan mana yang tepat untuk kita lewati agar bisa sampai rumahnya, hanya berbekal Google Maps aku dan Mbak Yasmi akhirnya sampai dirumah beliau juga, setelah berbincang sedikit dan seragam batik sudah digenggaman tangan akhirnya kita memutuskan pamit.
Rasanya nggak afdol sudah hampir berada di Nganjuk bagian timur kami hanya mengambil seragam saja tanpa pergi kesuatu tempat wisata. akhirnya kuputuskan untuk mampir ke wisata selopark.



      Wisata selopark ini terletak di Jatikalen, Nganjuk. Tempatnya masih mudah diakses kendaraan tapi lumayan jauh dari jalan raya. Buat yang belum tau jalan, memakai Google Maps adalah salah satu jalan alternatif. Dari rumah Mas Bahrul di Tanjunganom ternyata lokasi ini masih lumayan jauh juga, ya lebih dekat sih daripada rumahku yang jauh di wilangan hehehe...
      Dari Tanjunganom harus pergi melewati Kecamatan Baron dulu, lewat jalur pintas arah Jombang-Nganjuk, sebelum pada akhirnya kami masuk desa wisata di Jatikalen ini, tempat wisata ini masih jauh, karena untuk sampai disana kita harus masuk dan melewati desa-desa.

    Tiket masuk ke tempat wisata per orang hanya membayar Rp. 10.000,. dan untuk parkir per kendaraan bermotor yaitu Rp. 2000,. untuk selanjutnya kalian bisa memilih untuk masuk ke wisata mana.



    Untuk masuk ke wisata bunga kalian juga harus membayar biaya lagi sebesar Rp. 5000,. nah, ditempat ini banyak spot foto menarik lho teman, di selopark ini juga bendungan ini ada, tapi sayang waktu saya pergi kesana bendungan lagi kering airnya. sehingga foto yang didapatkan kurang menarik, karena waktu yang sudah siang juga akhirnya kami mempercepat perjalanan keliling kami disini. Sebelum pindah lokasi kami menunaikan ibadah sholat dhuhur, disini ada tempat kecil yang disediakan khusus sebagai tempat sholat, sebut saja mushola. masih satu lokasi ditaman ini juga.
    Tempat ini sangat luas, karena penasaran akhirnya kami berjalan lagi kearah lain, untuk melihat wisata kolam renang, dan juga sendang.
Ditengah perjalanan kami yang naik sepeda motor boncengan ini tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan seekor ular yang tanpa sengaja ekornya terlindas motor kami, sontak kami teriak histeris karena kaget.
Banyak pemandangan indah disini selain taman bunga, kantin makan, parkis luas dan tempat sholat, diarah barat ternyata ada kolam kecil yang diisi beberapa ekor bebek, selain itu di selopark ini juga menyediakan tempat penginapan lho untuk kalian yang datang jauh. tempatnya benar-benar asri dan khas pedesaan.




    Setelah sampai dibagian barat lokasi wisata, kami langsung menuju jembatan atas kolam renang. untuk berenang kita juga diharuskan membayarkan lagi, tapi waktu itu kita tidak bawa baju ganti jadinya nggak renang deh, alhasil hanya foto diatas jembatan saja hehehe...
Selain itu, diarah barat ini juga terdapat rest area yang luas, buat pengunjung yang ingin istirahat sejenak dengan udara sejuk, ada beberapa gazebo yang dibuat disana, selain itu yang lebih syahdu lagi ada orkestra nya lho untuk menghibur para pengunjung disana, gimana tertarik nggak buat jalan-jalan kesini.
Suara penyanyi yang syahdu, ditambah semilir angin, dan tempat istirahat yang luas, sangat nyaman bukan? Selain itu buat kalian yang pengen jalan-jalan keliling lokasi wisata dengan suasana baru, disini juga ada dokar lho, iya dokar yang ada kudanya itu lho, keren banget bukan?



   Menjelang siang yang teriknya hampir meredup, dan sebelum memutuskan untuk mengakhiri perjalanan akhirnya kami mampir ke satu tempat yang namanya membuat Mbak Yasmi penasaran sepanjang jalan, apa dia? iya, dia sendang. sendang itu kolam atau mata air yang bersumber. Nah, kurang lebih bentuknya seperti gambarku diatas.
Ditempat ini cukup ke bawah dan masuk kedalam, ditempat ini juga ada dua kamar mandi atau padasan tempat untuk membersihkan badan, dan disini tempatnya benar-benar masih alami, terbuat dari batu-bata dan airmya bersumber dari mata air ini.
    Cukup dengan perjalanan singkat namun lelah yang membahagiakan, kita memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

   Nah, buat kalian yang penasaran kenapa aku memakai judul keliling Nganjuk, karena memang sebelum sampai ke wisata ini kita melewati banyak desa dan kecamatan di kabupaten Nganjuk yang sebelumnya belum pernah kita kunjungi jalan desanya, maupun desanya. Pulang dan pergi dari lokasipun kami juga lewat jalan yang berbeda.
   Berangkat ke lokasi aku dibonceng Mbak Yasmi, berbekal Google Maps, sampai akhirnya bisa kesini harus Lewat Nganjuk kota, Tanjunganom, Baron dan Kemudian Jatikalen.
Pulangnya aku yang mbonceng, kami lewat arah Kecamatan Gondang, Rejoso, karena Mbak Yasmi sudah mulai hafal jalan akhirnya kami memilih Alternatif jalan ini.
Sebelum kembali pulang aku sempat mampir ke rumah Mbak Yasmi di Rejoso, sebelum akhirya kita kembali ke Kota untuk mengambil motor Mbak Yasmi yang dititipkan, setelah itu mampir ke perpustkaan Nganjuk untuk mecari beberapa buku, sampai perjalanan kami harus berpisah ditengah jalan karena aku nggak bisa menemani Mbak Yasmi sampai malam untuk mencari kerudung Warna Kuning kunyit yang sesuai Seragam batik kami. Ya, beberapa toko dari Rejoso sampai Nganjuk Kota kerudung tersebut sulit ditemukan.

    Dari cerita tersebut, ada banyak pengalaman yang dapat kuambil. salah satu persahabatan, aku yang baru kenal Mbak Yasmi, dan baru bertemu beberapa kali sudah merasa nyaman dan cocok jalan bareng. Hehehe...
Selain itu kami berdua yang notabene memang anak rumahan, pada akhirnya tau mana-mana arah jalan dan nama-nama desan di Kabupaten Nganjuk ini.
Ini lokasi wisata pertamaku yang perjalanannya jauh dan kutempuh bersama temanku naik motor.

Semoga dilain kesempatan aku bisa nulis pengalaman liburanku di kota Nganjuk, kota kecil yang asri dengan banyak wisata alamnya yang sangat menakjubkan. Selain Roro Kuning, Air terjun Sedudo dan juga wisata Selopark.






Terima kasih,
Semoga tulisan sederhana ini berkenan bagi kalian semua.
Salam sayang.


Nganjuk, 28 Desember 2019




Komentar

  1. MANTAP .... btw, template blognya ganti ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku ganti. Mau yg girlie kok gag aja kurang puas sih sebenarnya 😂

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini