ASSALAMUALAIKUM CINTA: “Ketika cinta datang mengetuk pintu hatimu. Manakah yang akan kamu pilih, cintamu atau takdirmu?”





Apa kau percaya tentang mitos bahwa setiap manusia itu akan selalu berjodoh dengan Cinta pertamanya? Lalu bagaimana dengan aku yang bahkan sampai saat ini tidak tau siapa Cinta pertamaku. Mungkin cinta itu adalah dia, yang saat ini jauh dari pandangan mata, yang tak bisa untuk kutatap, tak bisa juga kugengggam, sedang orang lain bisa dengan mudah melakukan itu padanya. Apakah dia adalah cinta, jika iya lantas mengapa dia bersama dengan yang lain bukan denganku.

Sulit bagiku untuk menentukan sebuah perasaan, sama sulitnya untuk membedakan mana rasa cinta atau bahkan hanya sekedar rasa kekaguman saja, pada dia yang dulu diharapkan ada kini hadirnya ada disisi, namun lagi-lagi bukan ada untuk bisa dimiliki diri ini.
Ataukah mungkin rasa itu bisa disatukan dari sebuah rasa kekaguman menjadi sebuah rasa Cinta atau bahkan sebaliknya.

Tapi bukankah Kagum dan Cinta itu beda?

(Sadrina Alya Rusmana)


                Alya tidak pernah tau, siapa cinta pertamanya?

Akbar, lelaki yang pernah menjadi tetangganya itulah yang ia percaya sebagai cinta pertamanya. Di usia anak-anak ia sudah mulai jatuh cinta pada lelaki itu. Namun karena sebuah perselisihan keluarga besar mereka, membuat keluarganya sengsara hingga akhirnya Alya memutuskan pergi ke Bandung. Ia menahan perasaanya untuk tidak jatuh cinta dengan lelaki manapun karena ia percaya jodohnya itu adalah Akbar yang ia anggap sebagai cinta pertamanya.

Kenyataan pahit harus diterima Alya, ketika email taaruf misterius diterimanya. Ia harus menahan sakit menyaksikan pernikahan Akbar lelaki yang dicintainya dengan gadis lain saat ia pulang kampung. Bertekad mengobati lukanya, memperbaiki diri (hijrah) agar siap menerima siapapun yang akan datang pada hidupnya, Alya mulai melupakan peristiwa pahit yang pernah dilaluinya. Sebagai pembelajaran hidup ia menerima dengan baik siapa saja yang datang dalam hidupnya dan belajar melepaskan siapa saja yang akan pergi dari hidupnya.

Ketika cinta datang mengetuk pintu hatinya, seorang bos dimana tempat ia bekerja melamarnya. Namun disisi lain menjelang persiapan lamaran keluarga Akbar datang melamar Alya, serasa dipermainkan dengan takdir ia tak ingin mempermainkan kembali takdir hidup yang sudah ditetapkan Allah untuknya. Lalu manakah yang akan Alya pilih untuk hidupnya? Cintanya ataukah takdirnya?



***

            Ada beberapa hal yang akan muncul sebagai godaan menjelang pernikahan, salah satunya adalah dengan hadirnya kembali orang yang pernah dicintai di masa lalu. Jadi bagaimana harusnya kita bersikap dalam menghadapi hal ini. Berbicara soal takdir cinta, yang jadi jodoh kita bukan yang “katanya?” adalah cinta pertama kita.
Lalu bagaimana Alya mengubah pandangannya dengan mitos tersebut?

Novel ini saya tulis, bahwa kita sebagai seorang perempuan harus bisa tegas dalam mengambil keputusan, jangan sampai kita menjadi bodoh hanya karena sebuah cinta. Jangan mau dipermainkan cinta!

Istikharah, adalah salah satu cara terbaik yang harus kita lakukan supaya kita yakin dengan apa yang kita pilih. Karena pernikahan adalah hal sakral yang terjadi satu hidup sekali bagi seseorang.

Penasaran dengan siapa yang akan Alya pilih, nantikan cerita hidup Alya yang penuh perjuangan dalam mencari cinta dariNya hanya di Novel “Assalamualaikum Cinta”.










Inara Yunita

Komentar

Postingan populer dari blog ini