Pagi ini aku tak menemukanmu berjejer diantara sekawanan yang mampir lebaran dirumah budhe ku. Mungkin lewat namun tak ku perhatikan detailnya. Iya aku menemukan mu di masjid pagi ini saat kau mengumandangkan takbir. Lelaki muda seperti mu sangat jarang dilingkungan ku. Tentu saja di kota mu bisa dibilang kota para santri. Aku memang tak mendetailkan penampilan mu dari lekuk bahkan segalanya. Namun, entahlah bayangan mu begitu cepat terekam memoriku. Lelaki doraemon, iya hari ini lebaran pertama ku di kota reyog setelah hampir 7 tahun aku tak pernah singgah kemari. Hampir saja aku menolak untuk keluar bersilaturahmi. Andai aku tau, kau ada pasti ku iya kan. Aku mendadak kikuk melihatmu. Kau tentu juga menjadi bagian cinta dalam diam ku yang ku cintai sebatas punggung pula. Lelaki dengan koko putih dan kopyah yang serasi tentu menarik bukan. Sebentar aku tertarik pada lelaki aneh berjas hitam. Aku merasa aneh melihatnya. Seperti seorang imam besar jelas kau lulusan pesantren. Sempat aneh dengan ketidaksengajaan ketika ku tahu kamu adalah kakak lelaki si pemilik motor doraemon itu. Aku ingin mengenal. Tapi jika tuhan tak memberi kesempatan tak apa . Karena aku tak mau salah jatuh cinta pada lelaki. Dan berakhir kecewa karena tak memilih jalan yg ditentukan nya. Malah membuat alur dengan skenario sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini