Sebuah PUISI             (sumber foto : google)        Apa kabar bumi pertiwi hari ini?    Tiada lagi genangan air akibat hujan semusim berlalu  Kekeringan melanda bumiku di bagian mana saja  Panas menyengat menyebabkan dahaga  Sedang tubuhku sudah basah kuyup oleh keringat   Sampah plastik, dedaunan kering, kertas yang terhempas  Sudah lebih dulu terbakar oleh kemurkaan  Ulah jahil tangan manusia ataukah bencana alam teguran sang pencipta  Melalap habis semua yang ada lingkungan atau bahkan para penghuninya   Udaraku sudah tidak segar lagi, tak sehat lagi bagi pernafasan kami  Udara disini bukan lagi menghidupi tapi racun pembunuh bagi kami  Udaranya lebih berpolusi dari macetnya kendaraan ibukota  Semakin sesak dada-dada yang berusaha lapang namun diciutkan kembali oleh kenyataan   Kemana larinya sebuah janji yang tiba-tiba dibawa serta pergi  Bersama ditinggalkannya sebuah kertas warna pelangi  Yang dibungkamkan kepada mulut sebagian pejabat negeri  Yang membuat kami malah semak...
Postingan populer dari blog ini
   Benarkah orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti?         (Sumber foto : Facebook)         “Wahai Rasulullah, saya memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah memutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama.   Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka seakan-akan kamu menaburkan debu panas ke wajahnya dan senantiasa Allah akan menolong kamu selama kamu terus berbuat seperti itu'” (HR. Muslim)       Belakangan ini sempat viral sebuah film yang sedang tayang dibioskop-bioskop, saya disini tidak ingin menyebutkan apa nama filmnya tersebut. Karena tujuan saya menulis   disini tidak ingin berfokus pada filmnya, karena kebetulan saya juga belum nonton jadi saya tidak berani mengatakan apa-apa mengenai film tersebut, tapi dari beberapa quotes yang sering muncul di media social...
     Berhentilah membandingkan diri sendiri dengan orang lain!         (Sumber foto : Google)         Kau tau apa yang paling melelahkan?   Yaitu membanding-bandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, padahal kamu tau setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, punya prinsip hidup yang berbeda, punya sudut pandang berbeda bahkan segala ketentuan takdir jodoh, maut, rezeki setiap manusia juga berbeda-beda, dan percayalah meski terkadang dalam meraih sesuatu usaha kalian sama jika memang sudah takdir rezeki tidak akan lari kemana.     Lantas jika sudah tau begitu, hal apa lagi yang mendasarimu untuk kembali menyimpan rasa iri hati?   Itulah manusia, mereka terkadang lupa bahwa apa yang dimilikinya saat ini bisa jadi juga diinginkan oleh orang lain. Manusia terlalu bernafsu dan merasa kurang atas apa yang diterimanya.   Melihat punya orang lain yang sedikit lebih dari apa yang dia miliki sudah membuat mata kita menjadi gelap, sampai gelapnya membuat pandangan buta dan ki...
 
 
 
Komentar
Posting Komentar