RESENSI
BUKU
Oleh
: Yunita Nurmalasari
Asal
Negara : Indonesia
Judul
buku : OTW NIKAH
Penulis
buku : Asma Nadia
Nama
penerbit : Republika penerbit
Berbicara
soal menikah, nurani hati manusia siapa yang tak tergugah?
Menikah itu bukan
sekedar menyatukan perasaan dua manusia saja sebagai penyempurna ibadah,
melainkan juga tentang bagaimana menikahkah dua buah keluarga dengan latar
belakang yang berbeda. Tujuan bukan semata-mata untuk mendapatkan kebehagiaan
saja, tetapi juga untuk memperoleh ridho-Nya.
Ada beberapa hal yang
harus benar-benar dipersiapkan menuju “otw
nikah”, bukan hanya kesiapan materi saja, namun juga kesiapan jiwa baik
jasmani maupun rohani.
Lalu buat kalian yang
mengaku sudah mau “otw nikah” sudah
sampai dimana persiapan kalian?
Menemukan buku novel
berjudul “otw nikah” ini membuat saya
tak sabar untuk membacanya. Yang benar saja saking antusiasnya, ketika membaca
buku ini saya hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 hari. Apalagi di saat
pandemic covid-19 yang dimana segala aktivitas belajar atau bekerja bisa
dikerjakan dari rumah, sehingga ada waktu luang untuk membaca buku saya tak
menyia-nyiakan kesempatan itu, hanya dengan sekali duduk buku ini langsung
selesai saya baca, pasalnya sejak selesai membaca cerita pertama dalam novel
ini, rasanya saya begitu hanyut terbawa serta ke dalam cerita sehingga membuat
saya semakin penasaran dan ingin segera menyelesaikan membaca satu buku ini.
Buku “otw nikah” ini
merupakan kumpulan dari beberapa belas cerita pendek tentang perjalanan serta
lika-liku kehidupan anak manusia menuju proses “otw nikah”. Membaca dari judulnya, mungkin banyak yang menilai
bahwa buku ini hanya berisi soalan tentang proses menuju pernikahan saja,
tetapi jika sudah membaca dengan selesai buku ini baru kalian akan mengetahui
bahwa makna dari “otw nikah” bukan
hanya untuk mereka yang sedang menuju proses pernikahan.
Di dalam cerita ini
banyak menyajikan cerita inspiratif tentang perjuangan seseorang untuk
mendapatkan cintanya, ada yang tetap setia menanti jodoh dengan terus
memperbaiki diri, tentang perjuangan menemukan cinta yang sejati, juga tentang
sebuah keihklasan bahwa mencintai tidak selamanya harus dengan memiliki,
tentang kepedihan berjuang dalam memperjuangkan rumah tangga dengan ikhlas
menerima segala cobaan dari-Nya sebagai bentuk ujian dari cinta, bahkan juga
tentang bagaimana sulitnya menjadi seorang lelaki yang harus menyimpan sendiri
cinta dalam diamnya mengutamakan kebahagiaan hanya untuk orang yang di sayang,
meski bahagia itu bukan bersama dirinya.
Saya menemukan, satu
paragraf kalimat yang membuat saya benar-benar jatuh hati kepada cerita ini.
Yaitu pada halaman ke-133 dengan bunyi seperti ini :
Calon
suamiku…
Aku
maklum, bila sampai detik ini kau belum juga hadir.
Permasalahan
yang menimpa kaum muslimin begitu banya. Kesemuanya membentuk satu daftar
panjang dalam agenda kita. Aku yakin ketidakhadiranmu semata-mata karena
kesibukkan dakwah yang ada. Satu kerja mulia, yang hanya sedikit orang
terpanggil untuk ikut merasa bertanggung jawab. Insyallah, hal itu akan membuat
penantian ini seakan tidak pernah ada.
Memang begitu cepat
berlalu, semakin bertambah usia namun juga jodoh yang dinanti belum juga hadir,
perlu kita ketahui dibalik belum hadirnya sosok yang tengah kita tunggu Allah
sedang persiapkan jodoh yang terbaik untuk kita, semoga kita tetap bersabar dan
berusaha dalam sebuah penantian.
Saya sangat
merekomendasikan buku ini, terkhusus para remaja yang sedang dilanda demam
cinta. Sebagai pembekal diri cerita dibuku ini cukup menjadi bahan bahan untuk
intropeksi diri, bagaimana kita harus bersikap dalam menghadapi sebuah cinta.
Namun, perlu kalian ketahui buku ini bukan hanya untuk para remaja yang sedang
jatuh cinta atau orang-orang yang tengah bimbang fase dimana rasa itu menyerang
sebelum menjelang pernikahan. Buku ini juga cocok untuk siapa saja yang sudah
berumah tangga, baik kamu laki-laki atau perempuan sangat wajib membaca buku
ini. Karena selain menyajikan beberapa belas buah cerita cinta dari berbagai
latar dan peristiwa, diakhir buku kalian juga akan disuguhi sebuah perenungan
tentang pesan “OTW NIKAH” yang
disampaikan langsung oleh penulis, sehingga kita dapat mengambil banyak
pelajaran tentang sebuah perjalanan dan makna dibalik buku “OTW NIKAH”.
Terima kasih, inilah
sedikit resensi buku yang saya buat. Semoga dapat diambil banyak pelajarannya.
Salam.
Karya Asma Nadia emang bernas ya. Ceritanya ngalir dan nyata. Deket dengan kehidupan kita. Meski belum baca buku ini, kupikir buku sejenis baik sekali dibaca untuk nambah pemahaman tentang konsep nikah. Tq ^^
BalasHapusIyaaa bun. Selalu dekat dgn kehidupan kita jd bisa lebih banyak belajar hehe
Hapus